BLOGGER REPUBLIK INDONESIA

Translate This Site

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Senin, 07 Juni 2010

Tips Mengambil foto dengan kamera handpone

Setelah Anda mengenali fitur-fitur yang ada pada kamera handphone akan lebih banyak kemungkinan untuk memperoleh fhasil yang bagus. Berikut adalah beberapa tips:


    Gunakan resolusi tertinggi
Biasanya kamera handphone memiliki resolusi yang lebih rendah daripada kamera digital. Sebaliknya, kompresi gambar pada kamera handphone lebih ketat daripada kamera digital. Oleh karena itu, untuk memperoleh detil yang bagus dari foto yang Anda ambil, selalu gunakan resolusi tertinggi. Konsekuensi dari pilihan ini adalah memory akan habis lebih cepat, jadi sering-seringlah mendownload foto dari handphone Anda.


    Gunakan ISO rendah
Penggunaan auto-ISO akan memungkinkan handphone memilih ISO tinggi. Efek dari ISO tinggi adalah banyaknya noise pada foto yang dihasilkan. Ini akan merusak detil dankualitas gambar secara keseluruhan, jadi pastikan Anda memakai ISO rendah saat memotret.

Hasil foto dengan mode portrait

    Sesuaikan arah datangnya cahaya
Kamera handphone tidakmemiliki metering sebaik kamera digital. Kekuatan flash pada kamera handphone jugaterbatas, jadi sebaiknya Anda yang menyesuaikan dengan arah datang cahaya. Cari lokasi yang memunginkan obyek memperoleh pencahayaan dari samping. Jangan sekali-sekali menentang arah datangnya cahaya (backlit), kecuali jika Anda memang bermaksud membuat foto siluet (silhouette)

    Sesuaikan scene mode
Karena tidak ada fasilitas pengaturan speed & apeture, maka maksimalkan scene program untuk hasil terbaik:
Ø Close up, untuk pemotretan obyek yang jaraknya kurang dari 60 cm
Ø Portrait, untuk pemotretan obyek tunggal atau terpusat pada jarak normal. Mode ini menggunakan aperture terbesar yang bisa dicapai oleh kamera handphone.
Ø Sport, untuk pemotretan pada obyek bergerak. Anda bisa menggunakan mode ini untuk ‘memaksa’ kamera menggunakan shutter speed tinggi.
Ø Landscape, untuk pemotretan dengan obyek yang jaraknya lebih dari 200 cm. Mode ini akan menggunakan aperture terkecil & shutter speed lebih lambat.
Ø Night scene jarang saya gunakan karena mode ini akan memilih ISO tinggi yang menyebabkan timbulnya noise. Saya lebih suka menggunakan portrait & timer untuk foto malam.

Hasil foto dengan mode close-up

    Jarak obyek 60-200 cm
Kamera handphone menggunakan sensor kecil dengan jarak lensa ke sensor yang pendek, jadi lensa kamera ini pun memiliki jarak fokus pendek. Efeknya, DoF akan lebar. Jarak maksimum ketajaman sesungguhnya (hiperfocaI) hanya 200 cm (2 m). Jadi untuk obyek-obyek yang memerlukan pemotretan detil sebaiknya tempatkan pada jarak 60 – 200 cm.

    Usahakan meredam shake
Karena kamera handphone sudah kita set untuk memotret pada ISO rendah, dengan sendirinya kamera akan cenderung menggunakan shutter speed lambat yang berkonsekuensi rawan goncangan. Untuk meredam getaran, beberapa cara bisa dilakukan:
Ø Letakkan kamera handphone di tempat yang kokoh
Ø Gunakan fasilitas timer

ISO rendah & shutter lambat memerlukan timer

    Jangan terburu-buru
Ini yang paling penting. Kamera handphone biasanya memiliki respon lebih lambat dari kamera digital, jadi JANGAN TERBURU-BURU. Bahkan ketika jari Anda menekan tombol shutter, sebaiknya jangan buru-buru diangkat karena dapat menyebabkan shake yang menimbulkan blur.

Sumber : Studio Fotografi



Created By :



 

0 komentar:

Posting Komentar

Followers

About Me

Foto saya
Saya adalah saya. dan saya bukan kamu, jadi saya mohon jangan sama kan saya dengan siapapun.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons